Kamis, 19 April 2012
Rabu, 11 April 2012
Pharmcist smart: Migren
Pharmcist smart: Migren: Kasus: Seorang pasien wanita (Ny X) umur 30 tahun datang ke dokter praktek dengan keluhan nyeri kepala berdenyut unilateral yang sudah...
Selasa, 10 April 2012
sulfonamid
Siapa
menyangka bahwa obat antibakteri pertama di dunia ternyata berasal dari senyawa
yang mulanya digunakan sebagai zat pewarna?
Pada tahun
1932, Gerhard Domagk menemukan bahwa sebuah zat pewarna merah ternyata
mampu melindungi tikus dan kelinci terhadap dosis letal stafilokokus. Zat
tersebut adalah Prontosil yang merupakan turunan darisulfanilamid (p- aminobenzenesulphonamide) yang telah
berhasil disintesis oleh seorang ahlikimia, Paul Gelmo pada 1908. Royston M
Roberts dalam bukunya Serendipity memasukkan kisah penemuan sulfanamid sebagai
salah satu ketidaksengajaan dalam penemuan bidang sains. Diketahui kemudian
ternyata Prontosil dimetabolisme di dalam tubuh menjadi sulfanilamid ( para-aminophenylsulfonamide), sebuah
molekul yang lebih sederhana dan tak berwarna. Ternyata molekul
Prontosil terdiri dari dua bagian, triaminobenzen, yang memberi warna merah,
dan p-aminobenzen sulfonamid, yang kemudian dikenal dengan nama
sulfanilamid, yang merupakan komponen aktif yang memiliki efek terapeutik.
Penggunaan obat sulfa sangat pesat pada masa Perang Dunia kedua. Pada saat
itu,setiap prajurit Amerika dilengkapi kotak P3K yang berisi bubuk sulfa dan
perban untuk merawat luka. Mereka diajari untuk menaburkan bubuk sulfa
segera pada setiap luka terbuka untuk mencegah infeksi. Seperti diungkap Domagk
pada pidato Nobelnya, tentara Amerikakehilangan 8,25 % dari prajurit yang
terluka hingga meninggal dunia pada Perang Dunia pertama. Setelah
sulfonamid digunakan pada Perang Dunia kedua, hanya 4,5 % yangmeninggal akibat
luka. Kisah sukses sulfonamid antara lain dalam perannya melawanmeningitis
epidemica , hasil penelitian menunjukkan
bahwa 90-95% pasien yang menderita
meningitis epidemicadapat pulih dengan pemberian oral sulfonamid. Pada tentara
Amerika, jumlah kasus fatal prajurit yang menderitameningitis epidemica
turun dari 39,2 % pada Perang Dunia pertama menjadi 3% pada Perang Dunia kedua
karena peran sulfonamid. Seperti diulas di pubs.acs.org, senyawa
Prontosil
sebenarnya adalah sulfamidochrysoidine, yang dinamai Prontosil Rubrum, karena
warna merahnya. Senyawa in pertama disintesis oleh Paul Gelmo dan patennya
berakhir sebelum penemuan Domagk, sehingga ketika itu banyak pabrik farmasi
berlomba-lomba memproduksi obat sulfa karena patennya telah berakhir.
Diperkirakan lebih dari 5,000 turunan senyawa dihasilkan namunhanya sekitar 20
senyawa yang memiliki nilai medis. Misalnya sulfapiridin, untuk mengobati pneumonia; sulfatiazol, digunakan untuk
pneumonia dan infeksi stafilokokus; sulfadiazin,untuk mengobati infeksi
pneumonokokus dan streptokokus, dan sulfaguanidin untuk mengobati disentri.
Sulfonamid
adalah kemoterapeutik yang pertama digunakan secara sistemik
untuk pengobatan dan pencegahan penyakit infeksi pada manusia. Penggunaan
sulfonamidekemudian terdesak oleh antibiuotik. Pertengahan tahun 1970 penemuan
kegunaan sedian kombinasi trimetoprim dan sulfametoksazol meningkatkan kembali
penggunaan sulfonamide untuk pengobatan penyakit infeksi tertentu.Selain
sebagai kemoterapeutika, senyawa- senyawa sulfonamide juga digunakansebagai
diuretika dan antiodiabetika oral. Perkembangan sejarah, pada tahun 1935,
Domank telah menemukan bahwa suatu zat warna merah, prontosil rubrum,
bersifat bakterisid in vivo tetapi inektif in vitro. Ternyata zat ini
dalam tubuh dipecah menjadi sulfanilamide yang juga aktif in vitro.
Berdasarkan penemuan ini kemudian
disintesa sulfapiridin yaitu obat pertamayang digunakan secara sistemis untuk
pengobatan radang paru (1937). Dalam waktu singkatobat ini diganti oleh
sulfathiazole (Cobazol ) yang kurang toksik (1939), disusul pula oleh
sulfaniazin , sulfmetoksazole, dan turunan-turunan lainnya yang lebih aman
lagi. Setelahdiintroduksi derivate - derivat yang sukar resorbsinya dari usus
(sulfaguanidin dan lain ain) akhirnya disintesa sulfa dengan efek panjang,
antara lain sulfadimetoksil (Madribon), sulfametoksipiridazine (Laderkyn) dan
sulfalen
A.
Tata
nama dan Klasifikasi
a.
Tata
nama
·
Nama umum : sulfonamid
·
Turunan para aminobenzensulfonamid/
sulfonamida

Gugus
fungsi sulfonamida dituliskan -S(=O)2-NH2, sebuah gugus sulfonat yang berikatan
dengan amina. Senyawa sulfonamida adalah senyawa yang mengandung gugus
tersebut. Beberapa sulfonamida dimungkinkan diturunkan dari asam sulfonat
dengan menggantikan gugus hidroksil dengan gugus amina
b.
Klasifikasi
1. Berdasarkan lamanya masa kerja
Berdasarkan masa kerjanya sulfonamida sistemik dibagi
menjadi 3 kelompok yaitu sulfonamida dengan masa kerja pendek, sulfonamida
dengan masa kerja sedang, sulfonamida dengan masa kerja panjang.
a.
Sulfonamida dengan masa kerja pendek; Waktu paruh
lebih kecil dari 10 jam. Contoh: sulfetidol, sulfamerazin, sulfametazin,
sulfatiazol, sulfasomidin dan sulfaksasol.
b.
Saulfonamida dengan masa kerja sedang; waktu paroh 10
– 24 jam
Contoh: sulfadiazin, sulfametoksasol dan sulfafenazo
Contoh: sulfadiazin, sulfametoksasol dan sulfafenazo
c.
Sulfonamida
dengan masa kerja panjang; waktu paroh lebih besar 24 jam
Contoh: sulfadoksin, sulfalen, sulfametoksipiridazin dan sulfametoksidiazin.
Contoh: sulfadoksin, sulfalen, sulfametoksipiridazin dan sulfametoksidiazin.
2.
Berdasarkan kecepatan absorpsi dan ekskresinya,
sulfonamid dibagi dalam empat golongan besar:
a. Sulfonamid
dengan ekskresi cepat, antara lain sulfadiazin dan sulfisoksazol
b. Sulfonamid
yang hanya diabsorpsi sedikit bila diberikan per oral dan karena itu kerjanya
dalam lumen usus, antara lain sulfasalazin
c. Sulfonamid yang terutama digunakan untuk
pembrian topikal, antara lain sulfasetamid, mafenid, dan Ag-sulfadiazin
d. Sulfonamid
dengan masa kerja panjang,seperti sulfadoksin, absorpsinya cepat dan
ekskresinya lambat.
B.
Mekanisme
Aksi
Mekanisme kerjanya berdasarkan pencegahan sintesis (dihidro)folat dalam kuman dengan cara
antagonis saingan dengan PABA, suatu asam yang diperlukan untuk biosintesis koenzim
asam dihidropteroat dalam tubuh bakteri atau protozoa. Karena strukturnya mirip
asam para aminobenzoat (PABA), sulfonamida berkompetisi dengan subsrat ini
dalam proses biosintesis asam dihidropteroat, sehingga melindungi sintesis asam
folat dan pembentukan karbonnya yang membawa kofaktor. Secara kimiawi sulfonamide merupakan analog-analog dari asam
p-aminobenzoat (PABA, H2N-C6H4-COOH). Banyak jenis bakteri yang membutuhkan
asam folat untuk membangun asam intinya DNA dan RNA. Asam ini dibentuk sendiri
dari bahan pangkal PABA (= para-aminobenzoic acid) yang terdapat di
mana-mana dalam tubuh manusia. Bakteri salah menggunakan sulfa sebagai bahan
untuk mensintesa asam folatnya sehingga DNA/RNA tidak terbentuk lagi dan
pertumbuhan bakteri terhenti
Manusia dan beberapa jenis bakteri (misal Streptooccus faecalis dan
Enterococci lainnya) tidak membuat asam folat sendiri tetapi menerimanya dalam
bentuk jadi dari bahan makanan, sehingga tidak mengalami gangguan pada
metabolismenya. Dalam nanah terdapat banyak PABA maka sulfonamida tidak dapat
bekerja di lingkungan ini. Begitu pula sulfa tidak boleh diberikan serentak
dengan obat-obat lain yang rumusnya mirip PABA, misal prokain,
prokain-penisilin, benzokain, PAS, dan sebagainya.
C.
Hubungan
struktur dan aktifitas
1. Gugus
amino primer aromatik sangat penting untuk aktivitas karena banyak modifikasi
pada gugus tersebut ternyata menghilangkan aktivitas antibakteri. Contoh :
metabolit
- asetalasi tidak aktif
sebagai antibakteri. Oleh karena itu gugus amino harus tidak tersubtitusi (
R’=H) atau mengandung subtituen yang mudah dihilangkan pada in vivo
2. Bentuk
yang aktif sebagai antibakteri adalah bentuk garam
-terionisasi (
- monosubtitusi),
sedangkan
-disubtitusi tidak
aktif sebagai antibakteri .
3. Penggantian
cincin benzen denagan sistem cincin yang lain dan pemasukan substituen lain pada cincin benzen akan menurunkan atau
menghilangkan aktivitas.
4. Penggantian
gugus
dengan
senyawa tetap aktif sebagai antibakteri.
Penggantian dengan CONH-
akan menurunkan aktivitas.
5.
Dari studi hubungan nilai Pka turunan
sulfonamid dengan aktivitas antibakteri secara in vivo, Bell dan Roblin
mendapatkan bahwa aktifitas antibakteri yang cukup tinggi ditunjukan oleh
turunan sulfonamid yang mempunyai nilai pKa antara 6,0-7,4 dan terlihat bahwa
aktifitas maksimal dicapai oleh senyawa yang mempunyai nilai pKa mendekati pH
fisiologis.
pH = pKa +log [HA]/[
]
bila sulfonamid
terdisosiasi 50% atau [HA]=[
], maka pH=pKa. Hal ini
menunjukan bahwa untuk aktifitas antibakteri diperlukan bentuk yang tidak
terionisasi pada pH fisiologis dan mudah larut dalam lemak sehingga mudah
menembus dinding sel bakteri. Oleh karena itu, untuk mencapai aktivitas optimal
senyawa harus mempunyai pKa yang memberikan keseimbangan antara aktivitas dan
kemampuan penetrasi membran. Hal ini dapat tercapai bila jumlah obat yang yang
terionisasi dan tidak terinisasi sama.
6.
Ada hubungan antara aktivitas
antibakteri turunan sulfonamid dengan sifat lipofil (log P) dan elektronik (○
dan pKa).
D.
Produk
Tunggal dan Kombinasi serta Aksinya
Senyawa
sulfonamida adalah senyawa yang mengandung gugus sulfonat yang berikatan dengan
amina dan biasa dituliskan -S(=O)2-NH2. Beberapa sulfonamida dimungkinkan
diturunkan dari asam sulfonat dengan menggantikan gugus hidroksil dengan gugus
amina.Sulfonamid merupakan kristal putih yang umumnya sukar larut dalam air,
tetapi garam natriumnya mudah larut. Variasi radikal R pada gugus amida
(-SO2NHR) dan substitusi gugus amino (NH2) menyebabkan perubahan sifat fisik,
kimia dan daya antibaktreri sulfonamida.
Sulfonamid adalah contoh obat yang beraksi sebagai antimetabolit dan
menganggu sintesis asam folik dengan menghambat sintesis asam dihidropteroik
yang merupakan langkah awal dalam sintesis asam folik untuk berbagai
mikroorganisme.
Sulfonamid biasa digunakan sebagai obat tunggal maupun dengan cara
kombinasi dengan obat lain. Obat-obat yang biasa digunakan baik dalam pengunaan
tunggal maupun kombinasi ialah:
a. Produk Tunggal Sulfonamide
Produk tunggal
sulfonamide diantaranya: Sulfadiazin perak, suksinilsulfatiazol, sulfasetamid,
sulfadiazin, sulfametoksazol, sulfasalazin, sulfisoksazol.
Adapun mekanisme kerja obat-obat golongan sulfa ialah dengan menjadi
impermeabel terhadap asam folat, banyak bakteri harus tergantung pada
kemampuannya untuk mensintesis asam folat dari PABA, pteridin dan glutamat.
Sebaliknya, manusia tidak dapat mensintesis asam folat dan folat didapat dari
vitamin dan makanannya. Karena strukturnya mirip PABA, sulfonamida berkompetisi
dengan substrat ini untuk sintetase enzim dihidropteroat. Hal ini menghilangkan
kofaktor esensial sel terhadap purin, pirimidin dan sintesis asam amino.
Obat-obat golongan sulfa biasanya digunakan sebagai antibiotik yang
bersifat bakteriostatik. Obat-obat ini aktif terhadap enterobakteria, klamidia,
pneumocytis dan nokardia.
b. Produk Kombinasi Sulfonamid
Obat-Obat golongan sulfonamid biasa dikombinasikan dengan trimetropim
ataupun kombinasi trisulfa. Contoh obat kombinasi sulfonamid : Co-trimazin
yaitu kombinasi antara sulfadiazin dan trimetoprim, Co-Trimoxazol yaitu
kombinasi antara sulfametoxazol dengan Trimetoprim.
1.
Kombinasi sulfonamid dengan Trimetoprim, menunjukan
aksi sinergis karena dapat menghambat biosintesis asam dihidrofolat melalui dua
jalur. Sulfonilamid dapat mempengaruhi penggabungan asam p-aminobenzoat dalam
sintesis asam dihidropteroat, sedangkan trimetoprim, yang merupakan bagian
struktur analog asam dihidrofolat, menghambat reduksi asam dihidrofolat menjadi
asam tetrahidrofola, melalui interaksinya dengan enzim dihidrofolat reduktase.
Afinita luas trimetoprim terhadap enzim
dihidrofolat reduktase bakteri 50000 kali lebih besar dibandingkan manusia.
Kombinasi sulfonamid dengan trimetoprimdigunakan secara luas terutama untuk
infeksi pada saluran seni,saluran nafas, saluran genital, infeksi kulit dan septikemi.
2.
Trisulfa adalah kombinasi dari tiga sulfonamida,
biasanya solfadiazin, sulfamerazin,dan sulfametazin dalam perbandingan yang
sama. Karena dosis obat hanya sepertiga dari dosis biasa dan daya larutnya
masing-masing tidak saling mempengaruhi, maka bahaya kristaluria sangat
diperkecil. Pemberian bikarbonat tidak diberikan lagi, cukup dengan minum lebih
dari 1,5 liter air sehari selama pengobatan. Mekanisme kerjanya berdasarkan
pencegahan sintesis (dehidro)Folat dalam kuman dengan cara antagonisme saingan
dengan PABA.
3.
Co-trimoxazol adalah suatu kombinasi dari
sulfametoxazol +trimetoprim dalam perbandiungan 5:1 (400mg+80mg). Trimetoprim
memiliki daya kerja antibakteriil yang merupakan sulfonamid dengan menghambat
enzim dihidrofolate reduktase. Aktifitasnya terhadap enzim bakteri ini 50.000
kali lebih besar dibanding dengan afinitasnya terhadap enzim manusia, yang
merupakan dasar dari daya kerja selektivitasnya. Walaupun kedua komponen
masing-masing hanya bersifat bakteriostatik, kombinasinya dapat berkhasiat
bakterisid terhadap bakteri yang sama, juga terhadap salmonella, proteus,
H.Influinzae. Co-trimoksasol biasa digunakan terutama untuk pengobatan infeksi
saluran napas karena dapat memperkuat khasiatnya dan juga menurunkan resiko
resistennya
4.
Kombinasi Sulfodoksin dan Pirimetamin ( Fansidar)
digunakan sebagai profilaksis dan pengobatan malaria tropikal yang disebabkan
oleh Plasmodium Falsiparum yang resisten terhadap Klorokuin.
5.
Kombinasi Sulfonamid dan Penisillin sesuai dengan
aturan kemoterapetik sebetulnya penisillin tidak dapat dikombinasikan dengan
bakteriostatik. Tetapi tidak terjadi antagonisme
E.
Golongan
Sulfonilamid
Sulfonamida
dapat dibagi menjadi dua kelompok, Antibiotik dan Non Antibiotik.
1. Antibiotik,
contoh :
a. sulfamethoxazole,
b. sulfisoxazole
c. Sulfacetamide
2. golongan sulfonilamid non
antibiotik
contoh:
Clortiazid
Furosemid
Celecoxib
Migren
Kasus:
Seorang pasien wanita (Ny X) umur 30 tahun datang ke dokter praktek dengan keluhan nyeri kepala berdenyut unilateral yang sudah dirasakan sejak kemarin. Nyeri kepala disertai dengan mual, muntah dan sensitif terhadap cahaya. Ny X sering mengalami migren setelah dia menggunakan kontrasepsi hormonal. Oleh dokter Ny X didiagnosis migren dan mendapat resep yang berisi: bodrex migra 3x 1, Bellapheen 3 x 1 dan triptagig 1 x1.
Diskusikan:
Seorang pasien wanita (Ny X) umur 30 tahun datang ke dokter praktek dengan keluhan nyeri kepala berdenyut unilateral yang sudah dirasakan sejak kemarin. Nyeri kepala disertai dengan mual, muntah dan sensitif terhadap cahaya. Ny X sering mengalami migren setelah dia menggunakan kontrasepsi hormonal. Oleh dokter Ny X didiagnosis migren dan mendapat resep yang berisi: bodrex migra 3x 1, Bellapheen 3 x 1 dan triptagig 1 x1.
Diskusikan:
1. Definisi
migren?
2. Bagaimana patofiisologi migren dikaitkan dengan
serotonin?
3. Apa
gejala migren? Bagaimana gejala migen dibandingkan vertigo, tension headed,
nyeri cluster
4. Adakah
hubungan migren dengan penggunaan kontrasepsi hormonal, makanan tertentu dan
penggunaan obat? Jelaskan!
5. Jelaskan standar terapi migren dibandingkan
vertigo, tension headed, nyeri cluster
6. Apa fungsi dari obat migren yang diberikan
dokter? Dan bagaimana mekanisme kerja dari obat tersebut!
7. Obat-obat apa yang dapat digunakan untuk
mencegah terjadinya migren!
Pembahasan.
1. Definisi migren
Migren adalah serangan
nyeri kepala berulang, dengan karakteristik lokasi unilateral, berdenyut dan
frekuensi lama serta hebatnya rasa nyeri yang beraneka ragam.atau sakit kepala
kambuhan dengan intensitas sedang sampai berat yang terkait dengan sindrom
anatomis, neurologis dan saluran cerna. Penderita biasanya sensitif terhadap
cahaya, suara, bahkan bau-bauan. Sakit kepala ini paling sering hanya mengenai
satu sisi kepala saja, kadang-kadang berpindah ke sisi sebelahnya, tetapi dapat
mengenai kedua sisi kepala sekaligus. Pada migren dengan aura, gejala
neurologis lokal yang rumit akan mendahului atau menyertai serangan kepala.
2. Patofisiologi Migren dikaitkan
dengan serotonin
Migren dianggap sebagai
hasil dari aktivitas di dalam system trigeminovaskular yang menyebabkan
pelepasan neuropeptida vasoaktif sehingga terjadi vasodilatasi, ekstravasasi
plasma dural, dan peradangan perivaskular. Patogenesis migren disebabkan oleh
ketidakseimbangan aktivitas sel syaraf (neuron) yang mengandung serotonin dan
atau jalur noradrenergic di inti (nuclei) batang otak yang mengatur pembuluh
darah otak dan persepsi nyeri. Rangsangan oleh serotonin (5hydroxytryptamine)
pada ujung-ujung saraf perivaskular menyebabkan rasa nyeri dan pelebaran
pembuluh darah sesisi. Seperti diketahui, waktu serangan migren kadar serotonin
dalam plasma meningkat. Dulu kita mengira bahwa serotoninlah yang menyebabkan
penyempitan pembuluh darah pada fase aura. Pemikiran sekarang mengatakan bahwa
serotonin bekerja melalui sistem trigemino-vaskular yang menyebabkan rasa nyeri
kepala dan pelebaran pembuluh darah. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan
vasodilatasi pembuluh darah intracranial serta aktivasi system
trigeminovaskular.
Serotonin ( 5-hidroksitriptamin, atau 5-HT) merupakan mediator migren yang penting. Obat anti migren akut seperti alkaloid ergot dan turunan triptan merupakan agonis dari subtype reseptor 5-HT I vascular dan neuronal, sehingga menyebabkan vasokonstriksi dan hambatan pelepasan neuropeptida vasoaktif dan transmisi sinyal nyeri. Obat profilaksis migren menstabilkan neurotransmisi serotonin dan meningkatkan ambang batas nyeri dengan cara antagonism atau mengurangi kerja reseptor 5-HT2, atau dengan cara mengatur pembuangan (discharge ) serotonin neuronal.
Serotonin ( 5-hidroksitriptamin, atau 5-HT) merupakan mediator migren yang penting. Obat anti migren akut seperti alkaloid ergot dan turunan triptan merupakan agonis dari subtype reseptor 5-HT I vascular dan neuronal, sehingga menyebabkan vasokonstriksi dan hambatan pelepasan neuropeptida vasoaktif dan transmisi sinyal nyeri. Obat profilaksis migren menstabilkan neurotransmisi serotonin dan meningkatkan ambang batas nyeri dengan cara antagonism atau mengurangi kerja reseptor 5-HT2, atau dengan cara mengatur pembuangan (discharge ) serotonin neuronal.
3.
Gejala
Migren
Bervariasi
antar individual maupun antara kejadian migrain pada individual
Ada lima gejala yang dapat
diidentifikasi :
·
Prodrome: suatu rangkaian “peringatan”
sebelum terjadi serangan
·
meliputi perubahan mood, perubahan
perasaan /sensasi (bau atau rasa), atau lelah dan ketegangan otot
·
Aura: gangguan visual yang mendahului
serangan sakit kepala
·
Sakit kepala: umumnya satu sisi,
berdenyut-denyut, disertai mual dan
·
muntah, sensitif terhadap cahaya dan
suara. Terjadi antara 4 – 72 jam.
·
Berhentinya sakit kepala: meskipun tidak
diobati, nyeri biasanya akan
·
menghilang dengan tidur
·
Postdrome: tanda-tanda lain migrain
seperti tidak bisa makan, tidak
·
konsentrasi, kelelahan
Vertigo,
Tension headed, dan Nyeri Cluster
a.
vertigo
Vertigo – berasal dari bahasa Latin
vertere yang artinya memutar – merujuk pada sensasi berputar sehingga
meng-ganggu rasa keseimbangan seseorang, umumnya disebabkan oleh gangguan pada
sistim keseimbangan.
Gejala- gejala Vertigo
:
1.
Vertigo dapat terjadi tiba-tiba dan
berlangsung sebentar, tapi dapat pula terjadi selama beberapa hari
2.
Penderita vertigo berat bisa jadi tak
dapat bangun dari tempat tidur dan hal ini akan mempengaruhi aktivitasnya
sehari-hari
3.
Tempat berpijak terasa berputar atau
bergerak-gerak
4.
Mual muntah(motion sickness), sulit
berdiri atau berjalan, sensasi kepala terasa ringan dan tak dapat memfokuskan
pandangan.
b.
Tension
headed
Adalah sakit kepala yang terasa seperti
tekanan atau ketegangan di dalam dan sekitar kepala.
Gejala-gejala :
1. Rasa
menekan/berat yang berlokasi di kedua belah sisi kepala
2. Sakit
dengan intensitas ringan sampai sedang
3. Tidak
bertambah berat dengan aktivitas fisik rutin
4. Tidak
mual atau muntah
5. Mungkin
sensitif terhadap cahaya atau suara, tapi tidak keduanya
6. Disebut chronic tension-type headache jika
seseorang menderita sakit kepala dengan frekuensi rata-rata 15 hari dalam
sebulan (atau 180 hari dalam setahun) selama 6 bulan, dan memiliki tanda-tanda
seperti episodic tension-type headache.
7. Selain
itu, pasien tidak menderita gangguan penyakit lain seperti diperlihatkan dengan
uji fisik maupun neurologis
c.
Cluster
Headache
adalah nyeri yang bersifat unilateral,
nyeri disekitar mata, sifatnya lebih parah dari berdenyut dan konstan.
Gejala-gajala
:
1. wajah
kemerahan secara unilateral (sebelah sisi), keluar air mata, hidung berair
2. CH
sering muncul pada tahun ketiga puluh seorang pria Pria : wanita = 5:1
3. Nyeri
pada cH bersifat unilateral, nyeri disekitar mata, sifatnya lebih parah dari
berdenyut dan konstan.
4. Gejala
lain yang menyertai adalah mual,muntah, fonofobia (sensitif terhadap suara) dan
fotofobia (sensitif
5. Berlangsung
15 menit- 3 jam
6. CH
dapat bersifat episodic dan kronic dengan durasi antara 2 minggu sampai 3
bulan. Penyebab CH adalah pendarahan di kepala, tumor, infeksi dan TD tinggi
yang tidak
terkontrol.
4. Adakah hubungan migren dengan
penggunaan kontrasepsi hormonal, penggunaan makanan tertentu dan penggunaan
obat ?
Ada, kontrasepsi
hormonal biasanya berisi hormon estrogen dan progesterone. Perubahan hormone
yang tidak teratur tersebut pada beberapa wanita akan menyebabkan migrain.
Salah satu efek samping yang mungkin timbul pada pemakaian kontrasepsi hormonal
adalah sakit kepala hebat ( migraine ). Hormon estrogen tersebut yang dapat
menyebabkan atau menimbulkan migraine. Konsumsi pil KB akan memacu turunnya
estrogen secara mendadak pada saat mulainya siklus menstruasi. Hal inilah yang
menerangkan mengapa pemakaian pil KB akan memperparah serangan migraine.
Sebagian besar penderita migraine akan mengalami perbaikan gejala pada saat
menopause. Makanan yang mengandung bahan-bahan seperti alcohol, kafein, coklat
sulfit pada udang, monosodium glutamate,sakarin atau aspartame merupakan factor
pencetus migren. Begitu pula penggunaan obat-obat analgesic, dekongestan secara
berlebihan, simetidin, reserpin, dan indometasin dapat menyebabkan migren.
5. Standar terapi migren dibandingkan
vertigo, tension headed, dan nyeri cluster
a.
Migren
Terapi
Profilaksis
·
menghindari pemicu
·
menggunakan obat profilaksis secara
teratur
Profilaksis: bukan analgesik, memperbaiki pengaturan
proses fisiologis yang mengontrol aliran darah dan aktivitas sistem syaraf
Contoh
Obat-obat untuk terapi profilaksis
1.
Beta bloker : Merupakan drug of choice
untuk prevensi migrain
Contoh: atenolol, metoprolol, propanolol, nadolol
2.
Antidepresan trisiklik
Pilihan: amitriptilin, bisa juga: imipramin,
doksepin, nortriptilin Punya efek antikolinergik, tidak boleh digunakan untuk
pasien glaukoma atau hiperplasia prostat
3.
Metisergid : Mrpk senyawa ergot semisintetik,
antagonis 5-HT2
4. Asam/Na
Valproat dapat menurunkan keparahan, frekuensi dan durasi pada 80% penderita
migrain
5. NSAIDs
Aspirin dan naproksen terbukti cukup efektif,
Tidak disarankan penggunaan jangka panjang karena dpt menyebabkan gangguan GI
6. Verapamil : Merupakan terapi lini kedua atau
ketiga
7.
Topiramat : Sudah diuji klinis, terbukti
mengurangi kejadian migrain
Terapi
abortif
·
menggunakan obat-obat penghilang nyeri
dan/atau vasokonstriktor
misalnya
:
1. Analgesik
ringan : aspirin (drug of choice), parasetamol
2. NSAIDs
: Menghambat sintesis prostaglandin, agragasi platelet, dan pelepasan 5-HT
Naproksen
terbukti lebih baik dari ergotamin
3. Pilihan
lain : ibuprofen, ketorolak
4. Golongan
triptan
·
Agonis reseptor 5-HT1D
menyebabkan vasokonstriksi
·
Menghambat pelepasan takikinin, memblok
inflamasi neurogenik Efikasinya setara dengan dihidroergotamin, tetapi onsetnya
lebih cepat
·
Sumatriptan oral lebih efektif
dibandingkan ergotamin per oral
5. Ergotamin
: Memblokade inflamasi neurogenik dengan menstimulasi reseptor 5-HT1
presinaptik
6. Metoklopramid
·
Digunakan untuk mencegah mual muntah
·
Diberikan 15-30 min sebelum terapi
antimigrain, dapat diulang setelah 4-6 jam
7. Kortikosteroid
: Dapat mengurangi inflamasi
8. Analgesik
opiat , Contoh : butorphanol
b.
Tension
headed
Menggunakan analgesik atau analgesik
plus ajuvan sesuai tingkat nyeri
Contoh : Obat-obat OTC seperti aspirin,
acetaminophen, ibuprofen atau naproxen sodium. Produk kombinasi dengan kafein
dapat meningkatkan efek analgesik Untuk sakit kepala kronis, perlu assesment
yang lebih teliti mengenai penyebabnya, misalnya karena anxietas atau depresi
pilihan obatnya adalah antidepresan, seperti amitriptilin atau antidepresan
lainnya. Hindari penggunaan analgesik secara kronis memicu rebound headache. terapi
tanpa obat meliputi konseling dan usaha meyakinkan serta pengelolaan stres,
pelatihan relasasi, atau berbagai terapi fisik (misal:kompres panas atau
dingin, ultrasound, rangsangan saraf denga listrik, pemijatan, akupuntur)
c.
Vertigo
Obat untuk mengurangi vertigo yang
ringan adalah meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin. Skopolamin terutama
berfungsi untuk mencegah motion sickness, yang terdapat dalam bentuk plester
kulit dengan lama kerja selama beberapa hari. Semua obat di atas bisa
menyebabkan kantuk, terutama pada usia lanjut. Skopolamin dalam bentuk plester
menimbulkan efek kantuk yang paling sedikit.
d.
Cluster
headache
Khusus untuk migrain dan sakit kepala
klaster, jika pereda nyeri saja tidak cukup dan nyerinya sangat mengganggu,
memang diperlukan obat lain yang bisa mengkontraksi pembuluh darah sekitar
kepala. Jenis obatnya adalah ergotamin dan golongan triptan (sumatriptan), yang
bisa dijumpai dalam beberapa nama paten. Tetapi obat-obat ini harus diperoleh
dengan resep dokter. Jika kejadiannya cukup sering, misalnya sampai 2-3 kali
sebulan, mungkin perlu menggunakan obat untuk pencegahan migrain yang akan
membantu mengontrol aliran darah dan aktivitas sistem saraf. Obat untuk
pencegahan migrain antara lain adalah golongan beta bloker (propanolol,
atenolol), antidepresan trisiklik (spt: amitriptilin, imipramin, dll). Namun
obat-obat ini harus diperoleh dengan resep dokter.
6.
fungsi
dari obat migren yang diberikan dokter dan mekanisme kerja dari obat tersebut!
a. Bodrex migra (parasetamol, propifenazon, kafein )
a. Bodrex migra (parasetamol, propifenazon, kafein )
Fungsinya sebagai analgetik-antipiretik yang
membantu mengurangi sakit kepala migraine. Kombinasi antara asetaminofen dengan
propifenazon atau OAINS serta penambahan kafein dikatakan dapat menambah efek
analgetik, dan dengan dosis masing-masing obat yang lebih rendah diharapkan
akan mengurangi efek samping obat. Mekanisme kerja OAINS pada umumnya terutama
menghambat enzim siklooksigenase sehingga sintesa prostaglandi dihambat.
b. Bellapheen (Belladona, ergotamine,
fenobarbital)
Belladonna adalah campuran alami yang menghasilkan
banyak efek dalam tubuh Ini mengurangi kejang dalam perut dan usus, kandung
kemih, dan bilier (hati) system. Belladonna juga mengurangi sekresi banyak
organ yang membantu mengontrol kondisi seperti asam lambung berlebih. Ergotamin
mempersempit pembuluh darah yang terlibat dalam sirkulasi ke kepala. Ergotamin
juga dapat mengubah pola aliran darah yang terlibat dalam sakit kepala
vaskular, seperti migrain. Mekanisme kerjanya yaitu menstimulasi maupun
memblokir reseptor alfa-adrenergik dan serotoninerg. Fenobarbital adalah obat
tidur yang mengurangi aktivitas otak dan sistem syaraf. Kombinasi belladonna,
Ergotamin, dan fenobarbital digunakan untuk mengobati gejala-gejala menopause
termasuk hot flashes, berkeringat, detak jantung meningkat, pusing, gelisah,
sakit kepala, kecemasan, dan kesulitan tidur.
c. Tritagig (sumtriptan suksinat)
Golongan triptan termasuk sumatriptan adalah agonis reseptor serotonin merupakan terapi dini pertama untuk pasien dengan migren sedang sampai berat atau sebagai terapi darurat jika obat lain yang tidak spesifik. Obat ini adalah agonis selektif di reseptor 5HT1b dan 5HT1d. Penyembuhan sakit kepala migren hasil dari :
Golongan triptan termasuk sumatriptan adalah agonis reseptor serotonin merupakan terapi dini pertama untuk pasien dengan migren sedang sampai berat atau sebagai terapi darurat jika obat lain yang tidak spesifik. Obat ini adalah agonis selektif di reseptor 5HT1b dan 5HT1d. Penyembuhan sakit kepala migren hasil dari :
·
Vasokontriksi dari pembuluh darah
intrakanial melalui stimulasi pada reseptor 5HT1b vaskuler.
·
Hambatan penghantaran sinyal nyeri di
dalam batang otak melalui stimulasi reseptor 5HT1d.
·
Inhibisi pelepasan neuropeptida yang
bersfat vasoaktif dari syaraf trigeminalperivaskular melalui stimulasi reseptor
5-HT presinapsis.
7. Obat-obat yang dapat digunakan untuk
mencegah terjadinya migren!
Terapi pencegahan juga dapat diberikan secara berselang jika sakit kepala terjadi dengan pola yang dapat diperkirakan (misal migren yang dipicu oleh olahraga atau menstruasi). Migraine dapat dicegah dengan obat, Obat untuk mencegah migraine mungkin sangat membantu jika sakit kepala migraine yang terjadi lebih dari 2 kali dalam satu bulan atau jika sakit kepala migraine mengganggu aktifitas atau pekerjaan anda. Beberapa contoh obat yang digunakan untuk mencegah migraine antara lain propranolol (inderal), timolol (blocadren), divalproex (depakote) dan beberapa antidepressant / obat anti depresi). Hal lain yang dapat anda lakukan untuk mencegah migraine : Cobalah untuk menghindari makanan-makanan atau hal-hal yang sepertinya menjadi penyebab migraine bagi anda. Cukup istirahat dan minum cukup banyak cairan. Cobalah untuk tenang dan kurangi stress atau tekanan dalam hidup anda.
Terapi pencegahan juga dapat diberikan secara berselang jika sakit kepala terjadi dengan pola yang dapat diperkirakan (misal migren yang dipicu oleh olahraga atau menstruasi). Migraine dapat dicegah dengan obat, Obat untuk mencegah migraine mungkin sangat membantu jika sakit kepala migraine yang terjadi lebih dari 2 kali dalam satu bulan atau jika sakit kepala migraine mengganggu aktifitas atau pekerjaan anda. Beberapa contoh obat yang digunakan untuk mencegah migraine antara lain propranolol (inderal), timolol (blocadren), divalproex (depakote) dan beberapa antidepressant / obat anti depresi). Hal lain yang dapat anda lakukan untuk mencegah migraine : Cobalah untuk menghindari makanan-makanan atau hal-hal yang sepertinya menjadi penyebab migraine bagi anda. Cukup istirahat dan minum cukup banyak cairan. Cobalah untuk tenang dan kurangi stress atau tekanan dalam hidup anda.
Langganan:
Komentar (Atom)
